Laporan Praktikum Mikroskop

Semoga bisa dijadikan referensi ya...

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Mata dapat berfungsi dengan baik apabila ada cahaya. Dengan adanya cahaya ini maka mata akan dapat melihat dengan baik. Bila di dalam kegelapan maka mata tidak mampu melihat benda dikarenakan tidak ada cahaya yang masuk. Mata juga tidak mampu melihat benda yang terlampau kecil. Untuk melihat benda yang terlampau kecil, manusia memerlukan alat bantu, misalnya lup dan mikroskop.
Pada awalnya, untuk melihat benda yang berukuran kecil, para peniliti menggunakan kaca pembesar (lup) yang menggunakan sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Namun kaca pembesar ini memiliki kelemahan karena jarak benda harus lebih kecil dari jarak titik fokus ke lensa kaca pembesar tersebut.
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi semakin canggih, alat-alat untuk mengamati benda berukuran kecil semakin mudah digunakan. Mikroskop membantu kita melihat benda-benda yang sangat kecil, bahkan elektron pun bisa diamati. Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba mengamati mikroorganisme melalui mikroskop.
1.2.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah agar mahasiswa terampil dalam meggunakan mikroskop dan mengetahui bentuk-bentuk sel daun rhoe discolor, sel gabus, bawang merah dan paramaecium.
1.3.Manfaat Penelitian
a.     Bagi penulis: Terampil dalam menggunakan mikroskop dan mengetahui bentuk-bentuk sel daun rhoe discolor, sel gabus, bawang merahm dan paramaecium.
b.    Bagi Pembaca: Menambah wawasan tentang mikroskop dan sel daun rhoe discolor, sel gabus, bawang merah, serta paramaecium.



BAB II
LANDASAN TEORI
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Sel gabus bentuknya memanjang dengan dinding bergabus. Pada sel-sel gabus yang sudah mati, protoplasmeanya sudah hilang dan diisi oleh udara. Sel-sel gabus berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya yang berada di bawahnya dari kekeringan dan gangguan mekanik.
Sel bawang merah memiliki struktur yang lebih lebih lengkap dari sel mati, yaitu memiliki inti sel, dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Bentuk sel bawang merah seperti balok yang disusun miring. Terdapat cairan dalam sel bawang merah yang merupakan cairan inti(nukleoplasma).
Bentuk morfologi daun tumbuhan rhoeo discolor umumnya berbentuk menyerupai pedang. Pada daun tumbuhan rhoeo discolor banyak sekali jaringan-jaringan yang terdiri dari kutikula, epidermis atas, jaringan parenkim, jaringan pengangkut, epidermis bawah, stomata, guard sel yang memiliki fungsi berbeda beda.
            Spora adalah satu atau beberapa sel (haploid atau diploid) yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Fungsi spora sebagai alat persebaran (dispersi) mirip dengan biji, meskipun berbeda jika ditinjau dari segi anatomi dan evolusi.
Untuk melihat sel sel yang berukuran mikro tersebut dibutuhkan alat bantu untuk melihat, yaitu mikroskop. Mikroskop pertama kali ditemukan pada tahun 1632 oleh seorang ilmuan berkebangsaan Belanda bernama Antoni Van Leeuwenhoek. Beliau berhasil membuat mikroskop berlensa tunggal yang sederhana. mikroskop yang ditemukan pertama kali ini penbesarannya dapat mencapai pembesaran sekitar 270 kali. Dengan mikroskop ini Antoni Van Leeuwenhoek dapat meIihat benda kecil dalam tetesan air sekalipun (Syamsuri 2004: 6).
Hingga saat ini sudah ada dua macam mikroskop yaitu mikroskop cahaya yang biasa banyak digunakan dalam bidang pendidikan dan mikroskop elektron yang digunakan bidang kedokteran karena mikroskop elektron ini mempunyai pembesaran yang lebih dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elekron ini menggunakan elektron berkecepatan tinggi yang dapat di samakan dengan sinar-x (Campbell 2000: 111).
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau sinar lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dan lensa okuler dengan pembesaran sebagai berikut:
1.        Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2.        Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3.        Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4.        Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x

Macam-macam mikroskop diantaranya:
1.      Mikroskop cahaya, Pada awal abad ke-17 ketika dunia ilmu pengetahuan pada masa itu mulai menduga adanya dunia renik yang tak terlihat akibat terbatasnya kemampuan mata manusia. Padahal dunia itu berpengaruh pada hidup manusia. Maka dibuatlah apa yang kini kita sebut mikroskop. Kata ini berasal dari bahasa Yunani di mana mikros berarti kecil dan scopium berarti melihat.
2.      Mikroskop electron, Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin terdapat elektron seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya (Campbell 200: 112).
Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya:
1.    Lensa Okuler: Menangkap bayangan dari lensa objektif kemudian diperbesar.
2.    Badan Mikroskop: Meneruskan bayangan dari lensa objektif  ke lensa okuler.
3.    Makrometer: Menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar.
4.    Mikrometer: Menaikkan atau menurunkan tubus secara halus.
5.    Revolver: Tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran.
6.    Lensa Objektif: Menangkap bayangan objek kemudian diperbesar.
7.    Lengan Mikroskop: Untuk memegang mikroskop saat diangkat atau dipindahkan.
8.        Penjepit Objek: Untuk menjepit preparat agar tidak bergeser.
9.        Meja kerja: Untuk meletakkan preparat.
10.    Kondensor: Menangkap cahaya dari cermin dan meneruskannya ke meja sediaan.
11.    Cermin: Alat penangkap dan pemantul cahaya.
12.    Kaki Mikroskop: Untuk menopang mikroskop.



BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
praktikum ini dilaksanakan pada:
hari/tanggal     : Selasa, 15 Desember 2015
waktu              : 09.00 s.d 13.00 WIB
tempat             : Laboratorium IPA PGSD UNNES
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Mikroskop
3.2.2. Spora Tumbuhan Paku
3.2.3. Bawang Merah
3.2.4. Air rendaman jerami
3.2.5. Gabus Singkong
3.2.6. Daun Rhoe discolor
3.4. Langkah Kerja
3.4.1.Sayat  tipis secara melintang gabus pada batang singkong yang telah mati,   untuk bawang merah dan daun rhoe discolor sayat tipis secara membujur, dan untuk spora tumbuhan paku cukup dengan merontokkan bintik hitam pada bagian bawah daun paku pakuan.
3.4.2.Letakkan sayatan tipis tersebut pada kaca preparat kemudian tutup dengan kaca tipis
3.4.3. Jepit kaca preparat ke meja objek pada mikroskop
3.4.4. Atur cermin yang berada di bawah mikroskop, sesuaikan agar kaca preparat menerima cukup cahaya
3.4.5. Atur lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang diinginkan dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik
3.4.6. Pilih lensa okuler yang ingin digunakan kemudian amati benda dengan melihat pada lensa okuler.
3.4.7.Jika gambar yang terlihat masih buram, fokuskan gambar dengan memutar makrometer dan mikrometer hingga gambar terlihat jelas.
3.4.8. Amati, catat, serta gambarlah hasil yang diamati.



BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Observasi
Gambar 1.1. Sel gabus

Gambar 1.2. Sel bawang merah

Gambar 1.3. Sel daun rhoe discolor

Gambar 1.4. Spora paku pakuan

Gambar 1.5. Jamur Roti

4.2. Pembahasan
a. Sel Gabus
Sel gabus merupakan sel mati. Karena sel pada gabus terlihat kosong tidak terlihat organel apapun yang menyusun sel tersebut kecuali dinding sel, tidak ada aktivitas yang dilakukan sel tersebut.Sel gabus ketela pohon yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang cukup rapi kotak-kotak segi enam, mirip seperti batako. Pada gambar, sel-selnya terlihat ganda bertumpuk karena proses pemotongan kurang tipis.
b. Bawang merah
Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang rapi kotak-kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan, sel tumbuhan memiliki dinding sel di luar membrannya. Sehingga terlihat rapi saatkita melihat melalui mikroskop.Pada gambar, sel-selnya terlihat ganda bertumpuk karena proses pemotongan kurang tipis.Sel bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel,memiliki cairan didalamnya,dan ada aktifitas yang terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel.
c.     Daun Rhoe discolor
Sel jaringan epidermis rhoe discolor yang kami amati memiliki bentuk lonjong segi enam, jarak antar dinding sel berdekatan atau menyatu. Memiliki pigmen warna ungu.Pertumbuhan dari tanaman ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringannya terbagi menjadi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Di gambar masih terlihat kurang jelas  karena proses pemotongan yang kurang tipis.
d.    Spora tumbuhan paku
Spora terbentuk didalam kotak sporangium sebagai alat reproduksinya yang terkumpul dalam sorus. Sorus yang bentuknya bermacam-macam dan dilindungi selaput yang disebut insidium yang terletak pada tepi daun yang terlipat kebawah. Spora tumbuhan paku yang sudah kami amati memiliki kepala dan juga ekor.Spora tersebut berbentuk bulat dan memiliki ekor. Di bagian kepala ada bentuk kotak-kotak. Berwarna hijau tua.
e.      Jamur roti
Rhizopus stolonifer merupakan satu dari jenis jamur zygomycota. Jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar ( rizoid ) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Jamur ini menyebabkan kerusakan pada roti karena spora berada pada udara, tanah, ataupun diri kita, yang kemudian apabila jatuh pada roti maka spora tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat.



BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk segienam, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, di dalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah sel mati.Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.
Sel pada bawang merah mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan dalam kehidupan.







Daftar Pustaka

Tim New Master. 2012. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Media Karya Putra.

Tim Progresif. 2015. X-Press UN SMA/MA 2015. Jakarta: Erlangga.

informasi-pendidikan.com/2013/03/bagian-bagian-mata-dan-fungsinya.html (diakses pada 14/12/15)

pengertianilmu.com/2015/06/pengertian-jaringan-gabus.html (diakses pada 14/12/15)

lingkungan50.blogspot.co.id/2014/07/latihan-soal-praktikum-struktur-sel.html (diakses pada 14/12/15)


Komentar