Makalah Strategi Pembelajaran

Di awal semester dua ini penulis lumayan disibukkan dengan tugas makalah, jadi sketchingnya masih libur, berikut ada referensi makalah Hakikat Strategi Pembelajaran... Semoga bermanfaat... Harap maklum masih salah di sana sini... Di sini hanya bab pembahasan saja ya yang diupload, kalau diupload semua panjang banget.
2.1. Konsep Dan Makna Belajar
A. Konsep Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, yang baik bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi) untuk menangkapi isi dan pesan belajar maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan ramah.
a.    Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran sendiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis dan evaluasi.
b. Efektif yaitu kemampuan yang mengutamakan, perasaan, emosi, dan reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisai dan pembentukan pola hidup.
c. Sikromatik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing pola gerakan dan kreatiftas.
1. Proses Belajar
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar Komponen tujuan belajar.

2. Prinsip-Prinsip Belajar
Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A.B. (1961) adalah :
1.    Prinsip Kesiapan (Readinees)
2.    Prinsip Motivasi (Motivation)
3.    Prinsip Persepsi
4.    Prinsip Tujuan
5.    Prinsip Perbedaan Individual
6.    Prinsip Transfer dan Retensi
7.    Prinsip Belajar Kognitif
8.    Prinsip Belajar Afektif
9.    Prinsip Belajar Evaluasi
10.     Prinsip Belajar Psikomotor
2.2. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran
a.       Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenispendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
b.      Strategi Pembelajaran
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian secara seompit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. 
c. Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran.

d.        Teknik pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

2.3. Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Strategi Pembelajaran
A.  Tujuan Pembelajaran
Bloom mengelompokkan tujuan pembelajaran ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Berkaitan dengan kategori tujuan pembelajaran, Gagne, Briggs, & Wager (1992) mengelompokkan kemampuan-kemampuan sebagai hasil belajar ke dalam lima kelompok, yakni keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.

1.)  Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual merupakan keterampilan pikiran, yang jika dihubungkan dengan pendapat Bloom termasuk ranah kognitif. 
2.)  Strategi Kognitif
Strategi kognitif merupakan suatu proses control, yaitu suatu proses internal yang digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir (Gagne, Briggs, & Wager, 1992). Strategi kognitif sangat mempengaruhi ketrampilan intelektual seseorang. Orang yang strategi kognitifnya telah berkembang dengan baik, dalam menghadapi masalah, akan cepat tanggap dan mampu memilih cara-cara pemecahan dengan cepat dan tepat. Cara berpikir orang tersebut lebih efisien dan efektif.

3.)  Informasi Verbal
Yang termasuk informasi verbal ialah nama atau label, fakta, dan pengetahuan. Seorang anak dianggap telah menguasai informasi verbal apabila anak tersebut telah mampu mengingat objek yang dilihat atau didengarnya. Informasi verbal diperoleh seseorang melalui pendengaran (kata-kata yang diucapkan orang lain, radio, TV, dan sejenisnya) dan melalui membaca. Sebagian pelajaran di sekolah berupa informasi verbal (nama, fakta, dan pengetahuan) yang harus disimpan oleh siswa dalam ingatannya.
4.)  Keterampilan Motorik
Yang dimaksud keterampilan-keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik, tetapi juga digabung dengan keterampilan-keterampilan psikis. Umpamanya pada saat siswa melakukan kegiatan olahraga, selain kegiatan fisik yang terjadi, pikiran mereka juga jalan.
5.)  Sikap
Sikap (afektif) merupakan salah satu ranah perilaku manusia atau siswa yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah kognitif dan psikomotorik. Sikap yang dimiliki seseorang mempengaruhi pilihan tindakan orang tersebut terhadap suatu objek, orang atau peristiwa. 
B.   Bahan Pelajaran
Setiap jenis dan tingkat kekompleksitasan materi pelajaran menuntut kegiatan yang berbeda untuk emncapainya. Apabila materi yang akan dibahas merupakan materi baru bagi siswa maka guru hendaknya memulai kegiatan pembelajaran dengan menjelaskan secara singkat atau melakukan demonstrasi yang menarik perhatian siswa. Sebaliknya, jika materi yang akan dibahas merupakan materi yang sudah dikenal siswa maka guru dapat meminta siswa untuk mengemukakan pengetahuannya yang berkenaan dengan materi yang dibahas atau mengajukan permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa. 
C.   Siswa
Yang paling berkepentingan dalam proses pembelajaran ialah siswa mengingat tujuan yang harus dicapai dari proses tersebut ialah perubahan perilaku siswa. Oleh karena itu, di dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, factor siswa tidak boleh diabaikan. Setelah kita menetapkan strategi pembelajaran yang dipilih sebaiknya gunakan pilihan berdasarkan pertimbangan tujuan dan materi atau bahan pelajaran sehingga dalam menentukan bagimana teknik menggunakan strategi pembelajaran tersebut, factor siswa menjadi salah satu pertimbangan kita.

D.  Guru
Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan. Sebagai contoh, di lapangan kadang-kadang ada guru yang jika menerangkan pelajaran sangat menarik perhatian siswa dan jelas. Sementara itu, ada guru lain yang walaupun menggunakan strategi pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi, tetapi ia tidak mampu menarik perhatian siswa, bahkan cenderung membosankan. Hal ini terjadi mungkin karena guru yang pertama memiliki kelebihan dalam hal seni mengajar. Hal-hal seperti itu perlu menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran. Demikian pula kondisi fisik guru, terutama pada saat akan mengajar.

E.   Sarana (Alat dan Sumber), Waktu, dan Ruangan
Alat yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran ialah alat peraga, seperti peta, globe, gambar, foto, chart, grafik, dan sebagainya, serta alat-alat pelajaran, seperti alat-alat untuk praktik. Jumlah dan karakteristik alat-alat tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran. Termasuk dalam kelompok ini ialah media pembelajaran yang dapat dipelajari sendiri oleh perserta didik, seperti paket modul, pengajaran berprogram, dan pengajaran melalui alat audio (seperti kaset tape recorder).

2.4. Berbagai Jenis Strategi Pembelajaran
A.    Strategi Pembelajaran Berdasarkan Proses Pengolahan Pesan
Dilihat dari aspek proses pengolahan pesan, strategi pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu strategi pembelajaran deduktif dan pembelajaran induktif.
1)      Strategi Pembelajaran Deduktif
Dalam strategi pembelajaran deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulaindari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan ke hal yang khusus, yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (cirri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh. Strategi pembelajaran deduktif antara lain dapat digunakan pada pembelajaran mengenai konsep “terdefinisi”. 

2)      Strategi Pembelajaran Induktif
Dalam strategi pembelajaran induktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang khusus, bagian atau atribut, menuju ke yang umum, yaitu generalisasi atau rumusan konsep atau aturan. 
B.     Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pihak Pengolah Pesan
Atas dasar pihak pengelola pesan, strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi pembelajaran ekspositori dan pembelajaran heuristic.
1)      Strategi Pembelajaran Ekspositori
Jika yang mengolah pesan atau materi pelajaran itu guru, maka strategi pembelajaran yang digunakan ialah ekspositori. Dengan strategi pembelajaran ekpositori, guru yang mencari materi pelajaran yang akan diajarkan dari berbagai sumber, kemudian guru mengolahnya serta membuat rangkuman dan/atau mungkin membuat bagan. Di depan siswa, guru menjelaskan dan siswa tinggal menerimanya kemudian mencatatnya. Jadi, guru lebih aktif daripada siswa. Sementara itu, siswa tinggal “terima jadi” dari guru.

2)      Strategi Pembelajaran Heuristik
Dengan menggunakan sttrategi pembelajaran ini, yang mencari dan mengolah pesan (materi pelajaran) ialah siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kegiatan belajar siswa. Jadi, di sini yang lebih aktif adalah siswa. Dengan strategi pembelajaran heuristic, guru tidak berada di depan dan menarik siswa untuk mengikutinya, tetapi siswa disuruh berada di depan, guru mengarahkan, member dorongan, membantu siswa bila mengalami kesulitan.

C.     Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pengaturan Guru
Dilihat dari sisi pengaturan guru, dikenal dua jenis strategi pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran seorang guru dan beregu (team teaching). Strategi pembelajaran seorang guru sudah biasa kita lakukan, yaitu seorang guru mengajar sejumlah siswa. Sementara itu yang dimaksud dengan strategi pembelajaran beregu adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih guru untuk sejumlah siswa. Hal ini dapat terjadi apabila dua orang atau lebih guru mengajarkan satu mata pelajaran, atau mengajarkan salah satu tema yang pembahasannya menyangkut berbagai mata pelajaran.

D.    Strategi Pembelajaran Berdasarkan Jumlah Siswa
Dengan memperhatikan jumlah siswa, dikenal tiga strategi pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran klasikal, kelompok kecil, dan individual. Strategi pembelajaran klasikal dan kelompok kecil sudah biasa kita lakukan di SD. Sementara itu, strategi pembelajaran individual masih jarang digunakan.

E.     Strategi Pembelajaran Berdasarkan Interaksi Guru dengan Siswa
Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa ada dua strategi pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran tatap muka dan strategi pembelajaran melalui media. Strategi pembelajaran tatap muka sudah biasa kita lakukan setiap hari, baik dengan menggunakan alat peraga maupun tidak.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan komentar, harap menggunakan bahasa yang sopan dan jangan menyertakan link hidup...